“SURAT CINTA OBED DAVY PUTRA” UNTUK AMI



“SURAT CINTA OBED DAVY PUTRA”
UNTUK AMI
Ass.Wr.Wb
Kakak AMI yang baik hati, perkenalkan nama saya Obed Davy Putra, bisa dipanggil Obed bisa di panggil Davy (nama ini belum pernah ada yang manggilsi ha ha ha ), Bisa juga di panggil Putra, berhubung nama Putra agak pasaran jadi saya lebih merasa oke jika di panggil Obed saja (nah lo balik lagi). Nama Obed cukup mudah diingat bukan? Semoga kakak-kakak AMI terus terngiang-ngiang dengan nama ini dan gak buru-buru menyegerakan berhenti membaca. Nama Obed saya akui tergolong Langka,di SMAN 2 TEBO dan bahkan public figure tak pernah saya ketahui memiliki nama ini.Terbukti bahwa nama Obed hanya satu-satunya (tertawa girang) namun bukan berarti layak dimasukkan dalam suakamargasatwa ataupun cagar alam lo kak.
Obed itu memiliki arti “hamba yang menyembah” mungkin orang tua berharap saya menjadi anak yang taat pada Allah SWT dan berpegang teguh menjalankan perintah agama islam. Saya menuntut ilmu di SMA Negeri 2 Tebo, Kelurahan Wirotho Agung, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Mungkin kakak AMI 2014 pada enggak tau dimana sekolah saya ini berada. Maka dari itu saya memberanikan diri mengikuti Sayembara AMI 2014 agar kakak AMI mengetahui ada SMA favorit sekabupaten yang letaknya di kota terpencil.
Kegiatan saya sekarang sama seperti teman-teman kelas XII seantero Indonesia (yang gak murtad), yaitu belajar, belajar, dan belajar untuk persiapan Ujian Nasional yang tinggal menghitung hari dan semakin mendekat kepelupuk mata.Di saat para teman lain masih sibuk bersantai ria, saya harus pintar-pintar memaksimalkan waktu 24 jam buat sekolah, les, belajar, beribadah dan istirahat.
Saya selalu menerapkan ramuan khusus pada diri sendiri agar lebih giat  dibanding teman yang lain belajarnya.
Mengenyahkan rasa malas, menahan godaan untuk sekedar nongkrong, ataupun main PS. Ini semua saya lakukan demi kampus impian, yaitu Institut Teknologi Bandung :D

“Institut Teknologi Bandung”, masih terasa asing buat saya mungkin karna kegaptekan teknologi atau mungkin karna minimnya informasi yang saya dapatkan tentang institut tersebut.Sedari SD hingga kelas X SMA tidak pernah terlintas dipikiran ingin masuk ataupun setidaknya NGEPOIN tentang ITB di google, waktu itu taunya hanya main, hura-hura bareng teman-teman, belajar alakadarnya dan menikmati keluguan masa putih abu-abu gak jauh bedalah ama  anak SMA pada umumnya -_-.
Tapi ketika kelas XI dan masuk jurusan Ilmu Alam, saya mulai sadar dari pinsan selama ini *skip.Sang khalik menurunkan hidayahnya sehingga mengubah ekspektasi saya tentang ITB, satu paket dengan diturunkannya ‘malaikat’ yang bersemayam di tubuh guru mata pelajaran fisika waktu itu beliau adalah bapak Madali, M.Si yang tidak pernah lelah mendukung dan memotivasi kami, khususnya XI IA 2 dan XI IA 3 (kelas saya) di SMAN 2 Tebo.
 Kalo kelas tetangga (XI IA 2) memanggil Pak Madali (wali kelas) dengan sapaan Mr Madali, parahnya kelas (XI IA 3) memanggil beliau dengan sebutan ‘bang’ karena di kelas saat pelajaran berlangsung agar lebih akrab dengan para muridnya dalam menerangkan pelajaran beliau memanggil kami dengan sebutan ‘dek’ hihihihi :D (that’s joke). Beliau yang menginspirasi saya hingga pada akhirnya memutuskan ingin masuk ITB. Pada awalnya sih saya menganggap sia-sia saja Pak Madali mendoktrin anak-anaknya masuk ke “Level 1” yaitu ITB, UI dan UGMnamun anggapan tersebut punah begitu saja setelah saya mengetahui bahwa beliau lulusan S-2 Fisika Murni, FMIPA UI (Universitas Indonesia) pembiayaan selama kuliah S2 di peroleh dari beasiswa guru dari pemerintah Kabupaten Tebo dan ini merupakan kali pertama pemerintah Kabupaten Tebo memberi beasiswa S2. Inilah salah satu motivasi yang membuat semangat saya menggebu-gebu untuk menjadi MABA ITB di tahun ini #amin. Memang tidak ada yang mustahil di dunia ini, jika Sang Khalik telah memutuskan bahkan tidak menutup kemungkinan orang dari kota kecil seperti Rimbo Bujang dapat sukses menuntut ilmu di pulau sebrang terbukti dari prestasi Pak Madali yang menjadi lulusan terbaik ke dua di Universitas Indonesia pada saat itu.
Beliau tak pernah bosan menasihati kami, mendukung kami agar melanjutkan kuliah di salah satu Universitas/Institut level satu di Indonesia.
 Saya selalu ingat kata-kata beliau , begini bunyinya
 “ Dek, kita memang tinggal di Rimbo Bujang, jauh dari hiruk pikuk kota besar seperti pulau Jawa kita memang jauh tertinggal dari segi pendidikan”meskipun banyak guru lain mengatakan  ‘jangan kuliah jauh-jauh, dekat-dekat sini saja’ , jangan dengerin mereka dek , itu namanya pembunuhan karakter. Kita harus belajar dengan giat, kerja keras, dan pasti.” Jangan mau jadi katak di bawah tempurung ya dek.
Beliau memang “malaikat” buat saya, hati dan pikiran akhirnya terbuka untuk benar-benar mewujudkan cita-cita berkuliah di ITB.Jadi sekarang, mulai mempersiapkan diri agar berani merantau ke pulau sebrang serta menuntut ilmu dengan berkuliah di ITB.
Di kelas XI inilah saya merasakan arti ‘belajar’ dan ‘kerja keras’ sesungguhnya , mulai dari setiap malam tidur minimal jam 12 (saran pak Madali ,tidur maksimal 4 jam), sungguh-sungguh mencari ilmu dan dibuktikan dengan nilai yang naik drastis dari semester sebelumnya.
Saat semester 2 ada ajang OSN tingkat kabupaten, awalnya ingin mengikuti seleksi OSN untuk Kimia, namun pada saat itu saya galau, antara Biologi atau Kimia. Setelah sholat istiqarah, saya memilih Biologi dengan alasan karena ‘royalitas’ (waktu SMP saya pernah ikut OSN Biologi), Ketika OSN tingkat Kabupaten dilaksanakan dan keluarlah pengumuman nya , saya belum berhasil namun teman-teman yang ikut OSN Kimia lolos ke tingkat Provinsi. Kecewa berat jelas saya rasakan pada waktu itu, marah, sedih, iri, dan bertanya-tanya kepada Allah
 “ Kenapa saya gagal , Ya Allah ? padahal saya telah belajar mati-matian merelakan waktu istirahat hanya untuk belajar.”
Saat itu saya merasa bodoh tidak memilih kimia (andai saja memilih OSN kimia pasti bisa lolos *pikir saya),sempat down dan frustasi. Tapi sudahlah mungkin Allah belum memberi rezekinya pada saya di ajang tersebut.
Saya berpikir sejenak dan merenung, kalo saya memilih kimia, belum tentu juga saya bisa lolos, mungkin ini jalan yang sudah diberikan oleh Allah SWT  “ . Tapi ternyata ada hikmah dibalik itu semua, pada saat pengumuman hasil rapor kelas XI semester 2 , Alhamdulillah saya bisa mendapatkan ranking 1 dan Juara Umum jurusan IPA. Pada saat diumumkan, perasaan itu campur aduk, antara senang dan bingung. Padahal saya hanya siswa biasa-biasa saja , untuk urusan kepintaran dan kecerdasan jelas, banyak yang lebih mengungguli saya di kelas XI IPA 3. Namun inilah kekuasaan Allah terhadap hambanya yang berusaha “dimana ada cobaan terselipkan hikmah yang tanpa dugaan” pada saat itu pula muncul kepercayaan diri ingin kuliah di ITB yang bakal jadi kampus tercinta :D. Lanjut ke kelas XII , meskipun Pak Madali gak mengajar kami laginamun kami, khususnya saya pribadi tidak akan melupakan motivasi penuh yang telah diberikan beliau semasa kelas XI lalu, dan berjanji menjaga semangat yang pak Madali berikan agar kami bisa mewujudkan cita-citamenjadi nyata. Mulailahkemudian di kelas XII ini saya mencari informasi semua tentang ITB, bolak balik ke warnet hingga tak kenal waktu meskipun pada malam hari, terkadangbasah-basahan oleh air hujan demi mencari soal-soal USM ITB di warnet, melihat-lihat ITB di website, hingga pada akhirnya menemukan laman tentang kisah-kisah inspiratif kakak yang masuk ITB, dan masih banyak lagi, tapi itu semua perjuangan dan pengalaman yang tidak akan saya lupakan J .`Puncaknya, ketika melihat youtube dan melihat tentang ‘ITB’ , tidak sengaja melihat video Kesan dan Pesan FTI ITB 2012 (  http://www.youtube.com/watch?v=qYTIKpteDuo ) . Setelah melihat video itu, ‘ambisi’ saya semakin meningkat dan semakin termotivasi ingin masuk ITB, khusus nya Fakultas Teknologi Industri (FTI) J. Saya berkenalan dengan salah satu kakak yang ada di video tersebut via Twitter, namanya Nitra Alfatiani [@nitraalfa] (MTI 2012), kakaknya itu baik banget, orangnya ramah, dan mau sharing-sharing tentang ITB. Kakaknya dukung penuh Obed bisa masuk ITB , amin J. Banyak sih yang menjadi motivator Obed , mulai dari Orang Tua, kakak, temen-temen,(serta yang insya allah ngebantuin buat Surat cinta ini J), dan masih banyak lagi.
Dan juga anime ‘One Piece’, selain seru, anime itu juga banyak menginspirasi saya untuk serius meraih cita-cita saya .
Salah satu quote-nya “Impian Manusia tak akan pernah berakhir” Marshall D. Teach.
Jadi jika ada teman saya yang bertanya ‘kenapa pengen kuliah di ITB?’ saya cuma bisa menjawab ‘ bakal ada beribu alasan kenapa saya pengen kuliah di ITB, dan karena itu semua saya tidak bisa menjawabnya’.
Jika Allah mengizinkan saya menjadi maba ITB, pastinya saya ingin fokus kuliah di Fakultas Teknik Kimia ITB aktif berorganisasi untuk menambah pengalaman selama menjadi mahasiswa. Pastinya,saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini untuk berprestasi sebaik mungkin, saya pernah baca di internet bahwa IPK 3,22 sudah termasuk golongan IPK rendah di Fakultas Teknik Kimia jadi saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapat IPK nyaris 4,00 di fakultas tersebut amin.
Setelah menjadi sarjana, saya ingin tinggal dan menetap di kota Bandung , bisa bekerja sama dengan teman-teman di ITB membangun usaha untuk membuka lapangan kerja , bisa menikah dengan perempuan Bandung.Setelah itu saya akan pulang kampung ke Rimbo Bujang memajukan tanah kelahiran dengan mencipkatan alat untuk meredam debu, sebab debu menjadi masalah yang tak kunjung hilang dari masyarakat Rimbo Bujang, mendirikan perusahaan industry ramah lingkungan yang merupakan cabang perusahaan di Bandung agar dapat menyerap tenaga kerja sebab masih banyak anak muda Rimbo Bujang yang putus sekolah dan terkadang meresahkan masyarakat sebagai anak PUNK .Selanjutnya ingin berkumpul dengan teman-teman lama. Jika perusahaan yang saya dirikan sukses serta kehidupan telah mapan, ingin memberangkatkan orang tua saya ke Tanah Suci, setelah itu meninggal dengan damai dan masuk Surga-Nya amin.
Semoga kakak AMI berkenan menerima surat cinta Obed ini.
Wasalam Wr.Wb

0 komentar:

Post a Comment

Powered by Blogger.