REMAJA SOK UNYU DI TAHUN TERAKHIR




REMAJA SOK UNYU DI TAHUN TERAKHIR


E cie cie ternyata tulisan ane yang kemarin bikin kalian kecanduan ye #narsis  0_-. Bodo’ amat dengan tanggapan pihak kontra :D #damai    
Ada yang pengen ane bahas ni mengenai tahun-tahun terakhir kite insyallah, buat para putih-abu-abu lovers. Khususnya para makhluk-makhluk adam.
Dsini kita bakalan ngebahas dunia remaja, masa transisi dimana seorang memasuki kelabilan dalam hidup yang hanya dapat dinikmati sekali dalam seumur hidup ente-ente beserta ane :D. Seorang sahabat ane pernah berkata, “Masa ketika kamu mulai memikirkan impian dan setiap keputusan yang berkaitan dengan masa depan adalah saat SMA.”
            Momen apa yang bakalan paling diingat sebagai waktu paling ceria? Kalau ane yang ditanya, ane akan jawab: SMA!
Meski sebagian hidup kita habiskan di sekolah, tak ada yang mengalahkan indahnya (atau kadang pahitnya) masa sekolah menengah atas alias Senior High School, alias seragam putih-abu, alias….alias pula dunia yang e cie – cie  itu :D
Jujur deh sama ane, apakah waktu SMP kalian sudah merasa dewasa? Dewasa jadi-jadian mungkin yaa, tapi waktu itu lebih milih main daripada berorganisasi, lebih milih jajan daripada pacaran. Masih malu-malu kalau bukan karena dilarang keras Ortu dengan dalih harus belajar
.      BENTAAARR..!, apa hubungannya pacar sama belajar ya? Orang tua tuh kadang suka kelewatan ya, mereka mengira kalau anaknya pacaran atau patah hati tidak bakal memikirkan belajar? Mereka salah! Yang benar anak SMP itu sudah dari sananya tidak mikirin belajar buat punya pacar apa enggak! Hahahahah pisss om, pisss tante! :D.
Eh disini ane mau berceritera tentang anak-anak cowok di kelas ane yang mulai merasa memuncak kelabilannya, banyak dari mereka yang berstatus jomblo tojoe belas taon atau terhitung seumur hidup ingin segera menanggalkannya.
Banyak cara yang mereka lakukan mulai dari tebar-tebar pesona sok keca-kece ama adek kelas, iya sok kece mau kekantin atau ke toilet atau kemushola aje harus muter-muterin sekolahan dulu. Mungkin pengen kayak yang di BBF kali ye drama korea yang menampilkan beberapa cowok dengan rupa menawan namun agak kewanita-wanitaan yang selalu mengundang jerit tangis cewek-cewek seantero sekolahan #mungkin ini kali yang memotivasi mereka.
Namun tak sesuai yang diharapkan #ckckck tabah aje ye.

Selanjutnya NGEPOIN media sosial adek kelas

 Atau sekedar membangun pencitraan diri sebagai kakak kelas yang layak dijadikan pacar Huahaha :D. Secara sekarang mereka kan berpredikat paling tua di sekolahan jadi otak-otak sok berkuasa bersarang di fikiran mereka.
Di tahun terakhir ini banyak perubahan yang ane amati  dari cowok-cowok sok unyu tersebut.  Mereka mulai suka genggemin hp mulu, plus mesam-mesemin hp, lebih intens dateng kesekolah demi liatin adek pacar de el el perangai mereka
Hal-hal seperti diatas jauh berbeda dengan yang dialamin waktu kelas XI yang lalu, dimana mereka masih bersikap alim berkelanjutan dari kelas X.
Jangankan mikirin cewek, mikirin penampilan aja kagak. Gimane mau dapet cewek doyannya kumpul-kumpul bareng temen-temen cowok. Main game dan perilaku jomblo lainnya.
Namun sekarang banyak hal-hal baru yang saya amati.
Rasa ditahun terakhir itu benar-benar ada :D, 

Si jomblo mulai kelimpungan cari pacar mungkin sekedar status dimasa mendatang dimana gengsi atau tengsin kalo ditanya gini : di sma udah punya berapa mantan pacar bang ?. kalo gak pernah ngerasain mau ngasih jawaban intelektual apa’an coba :D. oleh karena sebab itu pacar termasuk kebutuhan primer di tahun terakhir ini buat sebagian otak murtad #ckckck.
Namun juga gak semua para cowok jomblo excited buat nyari pacar, ada sebagian dari mereka yang tetep kekeh mempertahankan predikat sebagai jomblo terhormat ampe die bener-bener menemukan gadis impian yang berhak menanggalkan status halal tersebut untuk sekali dalam seumur hidup #ecie cie. Spesies-spesies ini lebih sering memendam perasaan mereka dengan memperhatikan tindak-tanduk gadis pujaan nya dengan cara terhormat pula.


LIFE IT’S CHOICE. Setiap manusia memiliki pilihan untuk memperindah hidupnya. Banyak cara yang bisa dilakukan. Karna hidup banyak rasa dan pilihan tepat yang akan membuatnya berwarna.
Kembali ane selalu berhatur maaf diakhir tulisan pada pembaca yang baik hati dan baik perangainye, atas tulisan ini, sebab hati manusia tak ada yang sama beda rambut beda pula isi kepalanya. Jika ada yang tersinggung atau merasa terintimidasi ane mohon maaf sebelumnye.
Dan ane tutup secara sopan dengan wasalam.
See you bye bye.. :*
じゃ、また あした – Ja, mata ashita (sampai jumpa besok).



[Puisi] Pemberontak yan Diberontaki

       Puisi pengambilan nilai yang disarankan oleh Haris Setiawan untuk dimasukkan ke blog Serabi Merah Muda :D, tanpa di duga Puisi ini katanya menyentuh hati para dewan guru yang ketika itu diminta oleh salah seorang guru untuk dibacakan saat rapat. #ckckck eh iya, makasih banget buat temen sekelas saya Muhammad Ikhlas buat warna merah mudanya, makasih juga udah rela dengerin celotehan saya nyaris setiap hari untuk melakukan pembaharuan blog ini :) Ini dia puisinya "basmalah".

 Pemberontak yang Diberontaki 
Karya: Linda Kurnia 

Bukan maksud mengkritisi 
Ataupun ingin menghakimi 
Karna sadar, Kami tak lebih baik dan apik
 Instansi kami cantik
Iya, cantik dan unik
 Dimana beragam aturan 
Dimana bermacam kesenjangan 
Benar adanya terjadi 
Tanpa ilusi dan tanpa ditambahi 
Lihatlah beliau sebagai pendidik-pendidik kami 
Yang saling melukai 
Sarana pencitraan diri
 Mereka saling caci-memaki 
Saling cela-mencela 
Saling jatuh-menjatuhkan
 Entah apa maksud dari semua ini 
Entah apa yang mereka harapkan 
Sadarkah, kalian ajarkan kami berdusta
 Namun kalian paksa kami berlaku sebenarnya
 Adilkah ini 
Entahlah , geram dan miris memang 
Si abu-abu terkorbani 
Mana mereka peduli 
Sebagai siswa 
 Dan sebagai tunas muda 
Kami hanya mampu menilai 
 Kami hanya mampu mendengarkan dan menyikapi selayaknya 
 Ingatlah, kami bukan balita lagi
 Bukan bocah mungil yang haus akan sanjungan 
Dan bertolak dengan hinaan 
Bukan pula siswa buta, tuli, dan tak punya hati
 Dedikasi dan laku sederhana yang kami ingini 
Bukan malah berpolah mecacati gelar pahlawan sendiri 
Dan bertingkah menjijikkan seperti ini 
Sekali lagi, maaf 
Ini bukan curahan mengkritisi ataupun menghakimi
Powered by Blogger.